Senin, 29 Oktober 2012

DNA to next level part 2


DNA goes to the next level – Anyer oleh kak Wandy
Berhargakah kamu di mata Tuhan?

Tuhan sendiri yang mengatakan bahwa kita adalah biji Mata-Nya (biji mata adalah organ sensitif yang penting di tubuh, sangat dilindungi). Selain itu, kita diciptakan Tuhan secara personal (ibaratnya ‘handmade’ bukannya mass production) – oleh karena itu kita masing-masing unik. Apabila kita memang tidak berharga, Tuhan tidak akan ‘capek-capek’ mengerjakan kita satu-satu (engkau MENENUN aku dalam kandungan ibuku – tenunan harus dilakukan dengan hati-hati dan lama prosesnya)

Mazmur 139 berkata bahwa Tuhan tidak pernah memberikan yang baik untuk kita namun hanya yang terbaik. Hidup kita sesungguhnya luar biasa, sayangnya kita sering salah memberikan respon pada proses.
Mengingat kita sudah ditebus Tuhan Yesus dengan harga yang tiada bandingnya, sekarang keputusan kita : mau kamu hargai berapa hidupmu sendiri? Apabila kamu percaya value hidup kamu sangat besar secara kamu menghargai penebusan Yesus, hendaknya kamu melakukan apa yang terbaik dihidupmu supaya nilainya bertambah. Yang menentukan nilai hidup kita adalah : cara merespon, gaya hidup, dan perilaku.

Contoh : seorang yang hidup mewah akan dianggap miskin apabila ia bergaya layaknya pengemis di hadapan orang, mengenakan pakaian lusuh, berpenampilan kotor, dsb.

Untuk DNA, kita punya 3 value yang harus diperhatikan :
1. Submission
Bicara mengenai penundukan diri dan ketaatan. Tuhan sendiri sudah mencontohkan hal ini dengan cara mengosongkan diriNya menjadi manusia.
Rumus baku yang berlaku : Apabila kamu mau memuridkan harus mau dimuridkan, demikian pula apabila mau memimpin harus mau dipimpin

2. Leadership
Kita harus percaya Tuhan memeprsiapakan kita untuk menjadi pemimpin. Untuk menjadi ‘lebih diatas’ kita harus berani membayar harga lebih untuk Tuhan.

3. Fruitful (menghasilkan buah)
Semua orang Kristen rumusnya harus berbuah, caranya hanya satu yang harus dituruti yaitu seperti yang tertulis di Yohanes 15 : 5
Kalau kita tidak berbuah kita akan ditebang (perumpamaan pohon Ara dari Lukas 13:6-9)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar