Sabtu, 24 November 2012

ATTENTION ARMY !!!

Dear our blessed Disciples Army,

Saat ini DNA sedang membutuhkan kalian yang suka memegang senjata bernama kamera untuk membantu tim dokumentasi kami. Apabila kalian mau melayani Tuhan dengan mendokumentasikan momen-momen berharga untuk memperluas kerajaan Tuhan, silahkan menghubungi Adrian sebelum atau sesudah ibadah Youth.

Tidak ada syarat untuk mengajukan diri, tidak ada ilmu minimal yang diperlukan, dan jenis kamera apapaun diperbolehkan (jangan terpatok dengan kalimat "harus SLR") Tuhan tidak peduli dengan jenis kamera apa yang kamu punya, ataupun sehebat apa kamu memotret. Demikian juga kami, yang kami hargai adalah niat kamu untuk menyumbangkan bakat (modal dari Tuhan) untuk bisa bertumbuh di ladang :)

Regards,
Tim Dokumentasi

Hak dan Kewajiban


Kebaktian umum, pelayanan perdana DNA di ibadah umum

2 Korintus 3 : 15-17
Manusia diciptakan Allah menurut gambar dan rupa. Alkitab mencatat perkataan Allah ketika hendak menciptakan manusia : “hendaklah kita menjadikan manusia menurut rupa kita”

Kita diperlengkapi Tuhan dengan segala kelebihan untuk perbuatan baik (karena rupa ‘kita’ yang dirujuk Tuhan adalah ia dan malaikat-malaikat penghuni kerajaan Allah)

Gambar-gambar rupa Allah yang ia gambarkan antara lain :
1. Hak menikmati Allah (segala kasih karunia dan rahmatNya)
2. Kewajiban memuliakan Allah

Hak dan kewajiban ini tergambar dari “boleh” dan “jangan” di kisah Adam dan Hawa
Karena kita berasal dari Allah, maka yang harus jadi standar hidup kita dalam menjalani hidup adalah dan HANYA firman Allah (baca Preach om Petrus tanggal 6 Oktober tentang standar)

Keselamatan dari Tuhan itu “sudah dan belum terjadi” – dalam arti kita sudah dianugerahi ketika kita menerima Yesus sebagai juruselamat kita, namun masih harus kita perjuangkan dalam hidup kita dengan cara menyelesaikan hak dan kewajiban kita di dunia ini. (Filipi 2 : 12)

Alasannya, waktu kita menerima Tuhan Yesus sebagai juru selamat kita tidak langsung berpulang kepada Bapa, yang berarti kita masih harus menggenapi tugas kita di bumi ini.
Kalau begitu kenapa tidak bertobat ketika sudah diujung ajal saja?
1. Kita tidak tahu kapan jadwal berpulang kita
2. Standar hidup kita menjadi rendah kalau seperti itu, iman kita levelnya rendah saat berpulang

Di 2 Timotius 3 ada kata “menuntun” . Kata “menuntun” ini merujuk pada suatu kehendak Allah supaya kita berjalan (suatu perjalanan).  Kata menuntun berbeda dengan menunjukkan. Orang yang dituntun pasti sedang berjalan menuju suatu tempat bersama orang yang menuntunnya (Tuhan kita). Hal ini menunjukkan bahwa kita masih berjalan di jalan kebenaran Tuhan.
Setiap orang diperlengkapi untuk suatu perjalanan. Tapi apa perlengkapannya? Jawabannya ada di ayat 16 : “Tulisan yang diilhamkan Allah”

Minggu, 04 November 2012

Tuhan masih Bekerja

Tuhan menghendaki setiap kita untuk dipakai di dalam rencanaNya.

Tuhan sdg mengumpulkan satu pasukan orang2 yang luar biasa dari berbagai latar belakang. Kenapa luar biasa? Karena orang2 tsb menyerahkan hidup ke dalam tangan Tuhan.
Serahkan hidup kita ke dalam tangan Tuhan, gausa kuatir lagi karena Tuhan tahu apa yang harus Dia perbuat!

Hidup kita banyak rusaknya, maka itu serahkan saja ke dalam tangan Tuhan. Dia tahu apa yang harus Dia perbuat untuk memperbaiki kita menjadi sesuai dgn kehendakNya.

1 Kor 10 : 1-11 

Orang-orang Israel yang keluar dari Mesir mengalami perjalanan selama 40 tahun di padang gurun untuk mencapai tanah perjanjian (Kanaan), padahal menurut para ahli, perjalanan dari Mesir ke Kanaan hanya memerlukan waktu sekitar 4 bulan (6 juta orang beserta ternak-ternak dan harta mereka yang banyak). 

Tapi tragisnya, yang mencapai Kanaan dari 6 juta orang tersebut hanya 2 orang saja (dari angkatan yang lama), yaitu Yosua dan Kaleb, sedangkan sisanya yang berhasil masuk ke tanah perjanjian adalah orang-orang Israel yang lahir di padang gurun (angkatan yang baru).

Ada 5 perkara yang harus dihindari agar kerohanian kita melesat :

1.  Jangan menginginkan hal-hal yang jahat (1 Kor 10:6)
Iblis akan selalu memasukkan pikiran-pikiran yang jahat ke dalam pikiran kita.
Kita harus bisa mengontrol/mengarahkan/mendidik keinginan dalam diri kita supaya kita tidak menginginkan hal-hal yang jahat.

2. Jangan menjadi penyembah berhala (1 Kor 10:7)
Berhala itu menggagalkan kita untuk sampai ke Kanaan. Israel gagal sampai ke Kanaan karena melakukan hal tsb

3. Jangan melakukan percabulan (1 Kor 10:8)
Di Wahyu 12 ada penglihatan tentang seekor naga yg menyeret 1/3 bintang di langit dengan ekornya. 1/3 bintang di langit ini artinya adalah anak-anak Tuhan di akhir jaman, sedangkan ekor naga disini artinya adalah dosa seksual (alat kelamin ular ada di ekornya). Di akhir zaman iblis akan menyeret anak-anak Tuhan dengan dosa seksual.

4. Jangan mencobai Tuhan (1 Kor 10:9)
Mencobai Tuhan biasanya diawali dengan perkataan. Contoh "Gw gak mau ke gereja lagi, emang Tuhan bisa buat apa?". Berbuat/menantang/sesumbar/berkata kurang ajar terhadap Tuhan. Mencobai Tuhan juga dapat menjadi pintu masuknya hal-hal okultisme di dalam kehidupan kita. Jangan menantang Tuhan.

5. Jangan bersungut-sungut (1 Kor 10:11)
Menggerutu, ngomel. Bersungut-sungut adalah produk dari ketidak percayaan.
Bersungut-sungut berarti tidak beriman kepada Tuhan kalau Dia maha kuasa.

Tuhan punya rencana dalam hidup setiap kita, supaya rencana itu tidak gagal/meleset kita harus menjaga diri kita terhadap 5 perkara ini.

Selasa, 30 Oktober 2012

Kasih Karunia


Kebaktian DNA preach oleh Joshua Janisaputro Mulyono
1 Petrus 2 : 19-20

Kalau kita berbuat baik lalu malah dihukum Tuhan, itu namanya kasih Karunia. Sebagai anak Tuhan hendaknya kita tidak mempunyai mental yang “saya berbuat baik maka saya HARUS MENERIMA yang baik dari Tuhan”. Tuhan mau membentuk kita menjadi anakNya yang dewasa, oleh karena itu kita juga diberikan proses meskipun kita sudah berbuat sebaik apapun, karena proses tersebut demi kebaikan kita sendiri.

Kenapa Tuhan jarang secara instan memberikan mujizat apabila diminta? Karena memberikan hal baik kepada kita secara instan akan membuat mental kita rusak dan ‘gampangan’ oleh karena itu Tuhan ingin menolong kita menggapai apa yang kita inginkan secara bertahap.
Jangan pernah kabur dari proses, apabila merasa keberatan menghadapinya, mintalah hikmat.

Senin, 29 Oktober 2012

DNA to next level part 2


DNA goes to the next level – Anyer oleh kak Wandy
Berhargakah kamu di mata Tuhan?

Tuhan sendiri yang mengatakan bahwa kita adalah biji Mata-Nya (biji mata adalah organ sensitif yang penting di tubuh, sangat dilindungi). Selain itu, kita diciptakan Tuhan secara personal (ibaratnya ‘handmade’ bukannya mass production) – oleh karena itu kita masing-masing unik. Apabila kita memang tidak berharga, Tuhan tidak akan ‘capek-capek’ mengerjakan kita satu-satu (engkau MENENUN aku dalam kandungan ibuku – tenunan harus dilakukan dengan hati-hati dan lama prosesnya)

Mazmur 139 berkata bahwa Tuhan tidak pernah memberikan yang baik untuk kita namun hanya yang terbaik. Hidup kita sesungguhnya luar biasa, sayangnya kita sering salah memberikan respon pada proses.
Mengingat kita sudah ditebus Tuhan Yesus dengan harga yang tiada bandingnya, sekarang keputusan kita : mau kamu hargai berapa hidupmu sendiri? Apabila kamu percaya value hidup kamu sangat besar secara kamu menghargai penebusan Yesus, hendaknya kamu melakukan apa yang terbaik dihidupmu supaya nilainya bertambah. Yang menentukan nilai hidup kita adalah : cara merespon, gaya hidup, dan perilaku.

Contoh : seorang yang hidup mewah akan dianggap miskin apabila ia bergaya layaknya pengemis di hadapan orang, mengenakan pakaian lusuh, berpenampilan kotor, dsb.

Untuk DNA, kita punya 3 value yang harus diperhatikan :
1. Submission
Bicara mengenai penundukan diri dan ketaatan. Tuhan sendiri sudah mencontohkan hal ini dengan cara mengosongkan diriNya menjadi manusia.
Rumus baku yang berlaku : Apabila kamu mau memuridkan harus mau dimuridkan, demikian pula apabila mau memimpin harus mau dipimpin

2. Leadership
Kita harus percaya Tuhan memeprsiapakan kita untuk menjadi pemimpin. Untuk menjadi ‘lebih diatas’ kita harus berani membayar harga lebih untuk Tuhan.

3. Fruitful (menghasilkan buah)
Semua orang Kristen rumusnya harus berbuah, caranya hanya satu yang harus dituruti yaitu seperti yang tertulis di Yohanes 15 : 5
Kalau kita tidak berbuah kita akan ditebang (perumpamaan pohon Ara dari Lukas 13:6-9)

DNA to Next Level part 1


DNA goes to the next level – Anyer oleh kak Dieter

Ayat utama Matius 5 : 13

Tuhan tidak membela orang yang sudah dibuang dan diinjak -> karena yang dibuang pasti sudah tidak ada nilainya lagi/tidak berguna.

Tuhan memperingatkan : “Kalau keberadaan kamu tidak berguna di dunia, maka kamu layak dibuang” (ingat perumpamaan tentang pohon Ara yang tidak menghasilkan buah)

Untuk bisa reliable (bisa diandalkan, dibutuhkan orang), kita harus belajar tentang prioritas, karena kalau tidak kita akan kehilangan arah dan tidak bisa mengerjakan segala sesuatu dengan sungguh-sungguh.
Semua yang kita miliki dipinjamkan Tuhan (‘DIPERCAYAKAN’) untuk dipergunakan dengan baik, berarti suatu hari nanti harus dipertanggungjawabkan kepada pemilik aslinya. Nah, hal terbesar yang dipercayaka pada kita adalah WAKTU

Seringkali kita bingung tentang hal apa saja yang boleh atau tidak boleh kita lakukan (berkaitan dengan prioritas dan penggunaan ‘pinjaman’ kita dengan baik). Jawabannya ada di 1 Korintus 10 : 23.
Masalahnya bukan terletak pada benar atau salah, melainkan berguna atau tidak berguna.(dalam kaitannya dengan membangun hidup), dengan demikian hendaknya kita punya pedoman yang lebih baik dalam menyusun prioritas kita.

Tugas Kita (sekaligus bukti bahwa 2012 tidak akan kiamat)


Ibadah Pengerja Rayon 1B

Tugas Kita (sekaligus bukti bahwa 2012 tidak akan kiamat)

7 Perkara utama Yesus : Kelahiran, Pelayanan, Demonstrasi Kuasa, Penderitaan, Kematian, Kebangkitan-Kenaikan. Hal yang terakhir belum beres à kedatanganNya yang kedua.

Di Matius 24:3-14, ayat 1-13 sudah digenapi, namun yang ke 14 adalah urusan (tanggung jawab) kita.

Di Wahyu 5 dikatakan bahwa tiap suku hendaklah memiliki satu perwakilan yang percaya pada Tuhan, oleh karena itu sampai sekarang Tuhan tidak datang-datang karena apabila datang sekarang, masih banyak suku yang belum terjangkau dan tidak punya kesempatan untuk mengenal Tuhan. Itu adalah tanggung jawab kita untuk mencari ‘perwakilan’ tersebut.