Selasa, 16 Oktober 2012

Anak Panah di Tangan Tuhan


Kebaktian DNA, 15 September 2012 oleh kak Erwin

Merujuk pada Mazmur 127 : 4, nasib anak muda ada di tangan Tuhan, layaknya anak panah di tangan pahlawan (pahlawan = hero = penyelamat = Tuhan).

Seiring berjalannya waktu, banyak hal akan berubah, namun kita harus percaya bahwa perkataan (rencana) Tuhan tidak akan berubah. Berarti, sejak Mazmur ini ditulis sampai sekarang, semua anak muda tetap dalam genggaman Tuhan !

Di jaman dahulu sebelum tercipta senapan dan meriam, senjata unggulan untuk pertempuran jarak jauh hanyalah busur (untuk Eropa) dan crossbow (busur mekanik tentara Cina) keduanya hanya berfungsi apabila diisi dengan amunisi panah, dan satu tembakan jitu dari pemimpin mereka (biasanya jenderal atau komandan) bisa mengubah kondisi perang (“turning the tide”).

Secara kita mempercayai bahwa Yesus adalah pahlawan kita, dan belajar hari ini bahwa kita bagai anak panah, berarti kita bisa mengambil kesimpulan bahwa kita senjata andalan Yesus.

Masalahnya, seringkali kita salah membidik diri sendiri, tidak mengikuti tangan Tuhan. Kita sudah diberitahu bahwa bidikan Tuhan sebagai ‘hero’ pasti akurat dan tidak meleset, namun kita mlah sering keras hati dan menuruti keinginan sendiri.

Sebagai busur yang ada di tangan Tuhan, ingatlah selalu bahwa kita lahir dengan ‘blueprint’. Blueprint adalah denah mendetail tentang sesuatu yang dikonstruksi misalnya bangunan atau alat besar. Percayalah bahwa takdir kita juga untuk ‘besar’ – dalam arti luar biasa dan dipandang dunia, dan dalam menciptakan kita Tuhan memang sangat detail memilih kekurangan dan kelebihan kita. 

Berangkat dari fakta ini sudah selayaknya kita memiliki destiny ‘tujuan’ atau ‘target’ untuk anak panah yang dibidik oleh Tuhan. Set goals dengan berdoa dan bertanya pada Tuhan apakah ini memang yang ia kehendaki?

Dalam mengejar goal kita senantiasa ingat 1 Timotius 4 : 12.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar