Kebaktian DNA, 15 September 2012 oleh kak Erwin
Merujuk pada Mazmur 127 : 4, nasib anak muda ada di tangan
Tuhan, layaknya anak panah di tangan pahlawan (pahlawan = hero = penyelamat =
Tuhan).
Seiring berjalannya waktu, banyak hal akan berubah, namun
kita harus percaya bahwa perkataan (rencana) Tuhan tidak akan berubah. Berarti,
sejak Mazmur ini ditulis sampai sekarang, semua anak muda tetap dalam genggaman
Tuhan !
Di jaman dahulu sebelum tercipta senapan dan meriam, senjata
unggulan untuk pertempuran jarak jauh hanyalah busur (untuk Eropa) dan crossbow
(busur mekanik tentara Cina) keduanya hanya berfungsi apabila diisi dengan
amunisi panah, dan satu tembakan jitu dari pemimpin mereka (biasanya jenderal
atau komandan) bisa mengubah kondisi perang (“turning the tide”).
Secara kita mempercayai bahwa Yesus adalah pahlawan kita,
dan belajar hari ini bahwa kita bagai anak panah, berarti kita bisa mengambil
kesimpulan bahwa kita senjata andalan Yesus.
Masalahnya, seringkali kita salah membidik diri sendiri,
tidak mengikuti tangan Tuhan. Kita sudah diberitahu bahwa bidikan Tuhan sebagai
‘hero’ pasti akurat dan tidak meleset, namun kita mlah sering keras hati dan
menuruti keinginan sendiri.
Sebagai busur yang ada di tangan Tuhan, ingatlah selalu
bahwa kita lahir dengan ‘blueprint’. Blueprint adalah denah mendetail tentang sesuatu yang
dikonstruksi misalnya bangunan atau alat besar. Percayalah bahwa takdir kita
juga untuk ‘besar’ – dalam arti luar biasa dan dipandang dunia, dan dalam
menciptakan kita Tuhan memang sangat detail memilih kekurangan dan kelebihan
kita.
Berangkat dari fakta ini sudah selayaknya kita memiliki destiny ‘tujuan’
atau ‘target’ untuk anak panah yang dibidik oleh Tuhan. Set goals dengan berdoa
dan bertanya pada Tuhan apakah ini memang yang ia kehendaki?
Dalam mengejar goal kita senantiasa ingat 1 Timotius 4 : 12.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar